Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sepotong Roti Gosong

kompasiana


Ketika aku berusia delapan tahun, aku ingat betul ibu sangat suka sekali memasak.

Ia selalu menyempatkan diri membuat masakan lezat untuk kami semua, namun suatu malam, aku merasa kecewa.

Seharian penuh ibu bekerja dan baru pulang sore harinya. Sebagaimana biasa Ibu pun menyiapkan makan malam untukku dan ayah, tapi tak pernah terbayangkan bahwa makan malam yang disiapkan ibu adalah sepotong roti bakar gosong dan selai.

Aku tak berani berkata apa-apa, hanya mematung menatap roti gosong itu ... Sementara ayah dengan santai langsung memakan roti gosong dengan selainya.
Dan, aku tak pernah melupakan kalimat yang diucapkan oleh ayah saat itu :

"Sayang ..., aku suka roti bakar gosong." Jelas saja aku heran, bagaimana bisa ayah bilang kalau ia suka roti yang gosong ...

Penasaran, setelah makan malam itu usai, diam-diam aku bertanya pada ayah : "Apakah ayah benar-benar suka dengan roti gosong seperti itu ?"

Ayah melingkarkan tangannya di bahuku, lalu menjawab dengan lembut : "Ibumu seharian penuh bekerja dan ia pasti sangat lelah, selain itu, sepotong roti yang gosong tak akan pernah melukai hati siapapun, tapi tahukah kamu apa yang lebih menyakitkan daripada itu ... ?"

Aku hanya bisa menggelengkan kepala ...
"Yang lebih menyakitkan adalah kata-kata yang menyinggung perasaan ...!"
Lalu ayahpun melanjutkan : "Kau tahu, tak semua hal dan tak ada orang di dunia ini yang sempurna ..., begitu pula dengan ayah ..., ayah masih sering melupakan hari-hari penting, seperti ulang tahunmu, ulang tahun ibumu, atau ulang tahun pernikahan kami ..., tapi setelah bertahun-tahun lamanya, ayah mulai sadar dan mulai belajar untuk menerima kelemahan serta kekurangan orang lain, tak memperdebatkan perbedaan yang ada tentang apapun ...

Dan itulah kunci hubungan yang harmonis yang akan berlangsung lama ..."
Dan kuingat kalimat ayah yang terakhir : "Hidup sangatlah tidak berharga jika diisi dengan rasa benci dan kecewa. Cintailah orang yang memperlakukanmu dengan baik serta cobalah sayangi orang-orang disekitarmu ..."

Dari sepotong roti gosong itu, aku belajar banyak hal tentang kehidupan ini ...
Terima kasih ayah, terima kasih ibu ...
Kini aku tahu apa itu makna cinta sejati.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Posting Komentar untuk "Sepotong Roti Gosong"