Ganti pemain ganti peralatan
Dalam setiap konser musik, setiap ganti pemain selalu ganti peralatan musiknya. Dulu saya masih belum 'ngeh', ngapain setiap band yang mau tampil bawa peralatan sendiri-sendiri. Jadi kalau suatu pertunjukan menampilkan 5 band, maka penonton harus sabar menunggu 5 kali ganti peralatan musik. Masih ditambah lagi cek-cek sound system.
Belakangan saya menyadari, peralatan yang sudah sangat "akrab" dengan kita, tidak mudah diganti dengan peralatan yang baru. Butuh waktu lagi untuk meng'akrabkan'. Saya sendiri karena sudah akrab dengan keyboard saya, maka setiap kali harus ganti komputer atau laptop, maka keyboard saya tetap yang saya pakai. Karena kalau ganti keybord baru, masih harus cari dulu dimana tombol delete, home, end, dan seterusnya. Tentunya keyboard yang ini adalah terkait komputer, bukan keyboard alat musik.. ;-)
Demikian pula dengan pergantian pimpinan, direksi, komisaris, dan sebagainya, tentu akan identik dengan pergantian "tim kerja". Si pemain tentu ingin agar kerja-kerja nanti efektif. Peralatan yang lama tidak harus dipaksakan untuk dipakai.
Sayangnya, tidak semua bisa menentukan sebebas-bebasnya. Pertimbangannya tidak selalu rasional. Terkadang harus mengakomodir tekanan-tekanan yang tidak bisa dihindari.
Yang pasti, meskipun pemain band bisa mengganti peralatannya di panggung, tidak akan mengganti setting panggungnya. Jangan sampai juga memaksakan diri mengganti tata lampu atau desain panggungnya. Karena itu bisa menyebabkan konser akan mandeg.
Wallahu a'lam bi showab
Posting Komentar untuk "Ganti pemain ganti peralatan"