Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hijrah dari area nyaman



Perintah hijrah datang ketika tekanan kafir quraisy kepada kaum muslimin kian memuncak. Bagi kaum muslimin,  lebih baik melawan hingga titik darah penghabisan dari pada harus menyingkir dari tanah kelahiran. Kaum muslimin yang berhijrah pun meninggalkan semua harta kekayaan. Apalagi harus meninggalkan sanak saudara dan keluarga yang tetap tidak mau beriman. Mereka pun harus lari dalam gelap bak pecundang atau buronan. 


Meskipun berat, namun hijrah menjadi titik bilik bagi kejayaan Islam. Di Yastrib, kaum muslimin membangun peradaban dan menyusun kekuatan. Membangun peradaban bukan hal yang mudah. Bagaimana menata masyarakat baik dari sisi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, bahkan hingga pertahanan dan keamanan. Masyarakat Yastrib pun terdiri dari berbagai etnis dan agama, baik yahudi, nasrani dan umat muslim sebagai minoritas pada awalnya. Namun di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad, Yastrib akhirnya menjadi kota berperadaban tinggi, sehingga disebut sebagai Madinatun Nabi, yang kemudian menjadi Madinah.


Saat ini kita dilanda pandemi yang begitu hebat, memporak-porandakan sendi-sendi kehidupan masyarakat. Kegiatan ekonomi, keagamaan, sosial dan budaya semua harus berubah total. Apabila kita tidak mau meninggalkan kebiasaan yang selama ini berjalan, maka situasi tidak akan pernah berubah. Maka ini lah saatnya kita berhijrah, meninggalkan semua kenyamanan menuju kebiasaan baru. Pada awalnya mungkin tidak nyaman, tapi yang pasti kelak akan menjadi kenyamanan baru yang jauh lebih baik. Pandemi, menurut sebagian orang adalah juga mekanisme penyeimbang karena beban bumi yang kian berat.


Menuju Go Digital

Go Digital adalah sebuah keniscayaan. Yang perlu dipikirkan adalah bagaimana kerja-kerja semakin efisien dan efektif. Kalau bisa dikerjakan secara daring mengapa harus mondar-mandir. Tinggal bagaimana skema-skema dan beban kerja dibagi rata. Kemudian penilaian kinerja dan jenjang karir lebih jelas. Tidak lagi karir berbasis kedekatan karena penilaian kinerja berdasarkan parameter-parameter yang dapat diukur.


Disamping kehandalan infrastrukur digital, juga dibutuhkan pasokan energi yang memadai. Di sudut-sudut pelosok negeri, infrastruktur digital dan pasokan energi menjadi masalah tersendiri. Yang perlu dipikirkan lagi adalah energi sebaiknya ramah lingkungan. Apabila masih mengandalkan energi konvensional maka masalah lingkungan di atas hanyalah dialihkan sementara. Substansi masalah masih tetap, karena kelak dampak energi konvensional ini akan kembali membebani bumi.


Wallahu a'lam bi showab,,

Posting Komentar untuk "Hijrah dari area nyaman"