Peduli tata ruang rumah (besar) kita
Tata ruang wilayah tak ubahnya tata ruang rumah kita. Ruang-ruang ditata sedemikian rupa sehingga penghuni rumah merasa nyaman dan dapat beraktivitas tanpa saling mengganggu. Ruang tamu memberikan kesan yang baik bagi para tamu. Ruang tidur dapat memberikan kenyaman untuk beristirahat. Ruang untuk berkumpul keluarga, dapur untuk memasak, kamar mandi untuk MCK, semuanya memberikan fungsi optimal tanpa saling mengganggu. Ruang-ruang tersebut juga disuplai dengan kebutuhan mendasar dengan instalasi yang rapi, yaitu instalasi listrik, instalasi air dan instalasi atau sirkulasi udara. Demikian juga residu dari semua aktivitas baik berupa sampah cair, padat maupun gas juga dikelola sedemikian rupa sehingga semua penghuni betah tinggal di rumah.
Kenyamanan akan tercipta jika seluruh penghuni rumah mematuhi ketentuan penggunaan ruang yang sudah ditata tersebut. Satu saja melakukan pelanggaran akan membuat kegaduhan dan akhirnya timbul konflik. Demikian juga penggunaan ruang wilayah, setiap aktivitas warga akan saling memberi dampak. Untuk itu, setelah ruang wilayah ini ditata sedemikian rupa, berikutnya adalah menegakkan aturan dan memastikan seluruh warga hidup aman, nyaman, produktif, secara berkelanjutan. Inilah tujuan penataan ruang wilayah.
Hari ini, tanggal 8 November 2025 adalah Hari Tata Ruang Nasional, sesuai Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 2013. Bertujuan agar seluruh warga memiliki kesadaran kolektif untuk menjaga ruang wilayah yang mereka tinggali dengan mematuhi ketentuan pada peraturan tentang tata ruang wilayah. Penataan ruang yang menjadi tanggung jawab pemerintah sudah mempertimbangkan berbagai aspek, diantaranya kelas lahan, yaitu terkait kesuburan, kemiringan, iklim, dan sebagainya. Pola ruang yang sudah ditetapkan berupa kawasan lindung dan kawasan budidaya akan dapat bermanfaat secara optimal jika semua warga ikut menjaga.
Tata ruang berbasis pengelolaan sumber daya air
Kita membutuhkan ketersediaan air dengan prasyarat tertentu, yaitu waktu, ruang, jumlah dan mutu tertentu, atau disingkat WARUNG JAMU. Diluar ketentuan tersebut, keberadaan air hanyalah sebuah bencana, baik bencana banjir, kekeringan, maupun pencemaran. Untuk itu, penataan dan penggunaan ruang wilayah harus mempertimbangkan situasi dan kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS). Potensi air yang ada di DAS akan dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan warga apabila dikelola dengan baik. Program-program pemerintah perlu lebih spesifik pada tiap kawasan DAS dan sub DAS, dari kawasan hulu, tengah dan hilir. Setiap aktivitas kawasan di hulu akan berdampak pada kawasan di hilirnya.
Dalam minggu ini beberapa daerah sudah mulai memasuki musim hujan. Seperti biasa, kita akan mulai mendengar berita-berita tentang banjir. Dan biasanya, curah hujan lah yang selalu disalahkan sebagai penyebabnya. Bahwa musim hujan akan selalu berlimpah air tentu hal yang wajar. Maka kejadian banjir di setiap titik lokasi pasti ada penyebab yang spesifik. Pihak yang berwenang harus menjelaskan secara teknis, dari mulai kronologis kejadian, penanganan yang sudah dan akan dilakukan jika itu banjir rutin tahunan. Jika intensitas hujan hanya 50 mm/hari berlangsung 1 jam tapi sudah terjadi genangan rutin, maka itu sudah mengindikasikan betapa pemerintah dan warga menyepelekan. Mereka baru akan terbelalak jika nanti terjadi hujan diatas 150 mm/hari selama berjam-jam.
Akhirul kalam, melalui Hari Tata Ruang Nasional ini, semoga semua warga peduli akan pentingnya keteraturan penggunaan ruang sehingga kita bisa hidup aman, nyaman dan produktif secara berkelanjutan. Kalau bukan kita (penghuninya) yang peduli, siapa lagi..
Wallahu a’lam bishawab..


Posting Komentar untuk "Peduli tata ruang rumah (besar) kita "