Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Episode 04 - Antara Nasi dan Irigasi

 


Topik pembahasan:
1. Butuh 1000 liter air untuk memproduksi 1 kilogram beras (05:10)
2. Laju alih fungsi lahan pangan  200 ribu hektar per tahun (17:10)
3. Biaya Produksi Beras kita tertinggi di dunia (26:30)
4. Konsumsi beras kita tertinggi dunia (33:20)
5. Ketahanan pangan kita urutan ke 5 asean (43:40)
6. Potensi konflik antara kebutuhan pangan dan energi (50:50)

Kebijakan “beras sentris” membuat makan nasi dianggap lebih superior dari pada bahan pangan pokok lainnya.  Permintaan (kebutuhan) beras semakin meningkat. Disamping karena pertumbuhan penduduk, peningkatan permintaan beras juga berasal dari konversi pangan, yang semula pangan lokal non beras kemudian beralih ke beras. Bahkan kebiasan makan masyarakat dikatakan “belum makan kalau belum makan nasi”.
Usaha tani padi (konvensional) semakin hari akan semakin sulit. Di samping lahan sawah yang semakin menyempit akibat alih fungsi, juga fluktuasi debit air yang semakin ekstrim. Saat musim hujan terjadi banjir dan saat musim kemarau terjadi kekeringan. Pada kondisi seperti ini, pengelolaan irigasi membutuhkan dana dan tenaga ekstra yang selama ini sebenarnya sudah banyak dialokasikan. Anomali iklim juga memunculkan berbagai jenis hama dan penyakit tanaman.
Lahan pertanian dewasa ini juga tidak melulu untuk urusan pangan. Sering dengan kemajuan teknologi informasi, kebutuhan akan energi juga akan meningkat permintaannya. Pembangkit listrik bahkan yang terbesar adalah dari batu bara dimana banyak negara sudah menjauhi karena sangat tidak ramah lingkungan. Setelah itu adalah pembangkit listrik tenaga diesel dimana bio diesel juga sudah banyak digunakan.
Dengan mempertimbangkan berbagai hal tersebut diatas akankah masih ngotot dengan “beras sentris”?
Silahkan mengikuti episode ini..

Posting Komentar untuk "Episode 04 - Antara Nasi dan Irigasi"