Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sinyal Mayday, di event May Day 2023

 


Lebaran telah usai sudah. Kini tersisa kenangan yang indah. Meski hasil jerih payah pun ikut musnah. Semangat baru kini tumbuh dan merekah.

Berlebaran adalah sebuah keniscayaan. Bertemu orang tua, keluarga dan handai tolan. Menikmati suasana kebersamaan. Setelah setahun berjibaku perbaiki kehidupan.

Berlebaran dan liburan butuh dana yang lumayan. Tapi untunglah ada THR di tangan. Jadi tidak sampai  habis-habisan. Hingga menghabiskan uang tabungan.

Jika Anda adalah pegawai swasta yang kemarin menikmati THR, perlu Anda tahu, kebijakan itu bukan atas kebaikan para bos yang baik hati. Bukan pula inisiatif anggota dewan yang mulia. THR adalah buah dari perjuangan para buruh. THR dicetuskan pertama kali pada 1950-an oleh Soekiman Wirjosandjojo yang saat itu menjadi perdana menteri. Tujuan awal adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para PNS. Namun pada 13 Februari 1952 terjadi gelombang protes para buruh menuntut THR juga. Mereka meminta hak yang sama karena juga sebagai penggerak ekonomi bangsa. Walhasil, jadilah sebuah kebijakan yang Anda nikmati seperti pada lebaran kemarin.

Itu baru salah satu contoh. Banyak kebijakan tentang buruh, seperti cuti. jam kerja, upah, terkait pekerja perempuan dan anak, dan berbagai hak-hak buruh yang akhirnya bisa terwujud. Ini setelah melalui perjuangan yang panjang dan berliku. Perlu diingat! Semua fasilitas itu tidak turun dari langit atau anugerah dari dewi kemakmuran. Itu semua adalah hasil perjuangan yang berdarah-darah. Siapa lagi kalau bukan perjuangan para buruh dari seluruh penjuru dunia.

Aksi-aksi buruh yang menyuarakan nasibnya tidak tanggung-tanggung. Tidak sekedar bakar ban, tapi bahkan juga bakar diri sampai mati. Tersebutlah seorang buruh di Korsel bernama Jeon Tae-il melakukan aksi bakar diri hingga nyawanya tak bisa terselamatkan. Ini terjadi pada 13 November 1970.  Di Indonesia belum lama ini pada 2015, seorang buruh bernama Sebastian Amnuputi juga melakukan aksi bakar diri. Ini terjadi saat aksi buruh 1 Mei di Stadion GBK.  Bisakah membayangkan, kegelapan jiwa seperti apa yang telah memicu aksi senekat itu..

Upah dan fasilitas pekerja adalah komponen harga jual produk. Jika bisa ditekan maka harga produk akan lebih murah dan bersaing. Belum lagi resiko kecelakaan kerja, faktor sosial atau konflik dengan perusahaan. Itu semua perlu diminimalisir agar mesin produksi tetap berjalan.  Caranya? Perusahaan tidak mau urus karyawan, tapi hanya mau tahu beresnya pekerjaan. 

Terbitlah sistem alih daya alias outsourcing. Pekerjaan tertentu di-pihakketiga-kan. Dulu hanya beberapa pekerjaan, seperti cleaning service, security, parkir, angkutan (mobilisasi) karyawan, dsb. Setelah UU Cipta Kerja, bidang pekerjaan semakin meluas. Dengan skema kontrak, nasib karyawan menjadi tidak jelas. 

Tenaga kerja murah berlimpah ruah. Yang tidak mau berkontrak kerja, enyah-lah. Masih banyak pencaker di sana yang mengemis-ngemis pekerjaan. Mungkin begitu kata seorang bos perusahaan.

Perjuangan para buruh belum berakhir. UU Cipta Kerja menurunkan nilai tawar buruh terhadap perusahaan. Maka pada May Day kali ini, para buruh mengancam gelombang aksi yang masif. Mungkin akan ada "sinyal Mayday" pada May Day kali ini. Sinyal Mayday adalah ke-darurat-an  alias SOS (Save Our Soul). Semoga tidak seburuk seperti yang sudah-sudah. Kalaupun ada kemacetan di jalanan, bersabarlah. Titip doa untuk mereka dan seluruh anak bangsa ini, semoga kelak bisa hidup lebih sejahtera.

Tidak perlu mencibir aksi buruh. Hasil dari aksi mereka juga sudah dinikmati manfaatnya. Tidak perlu mencibir pengusaha, karena kehadiran mereka memberi peluang kita bisa hidup sejahtera. Kita berharap kepentingan buruh dan pengusaha ada sebuah titik temu. Pada dasarnya, mereka saling membutuhkan. Harapannya, ada pos-pos lain yang teridentifikasi bisa lebih diefisienkan, tanpa mengurangi kualitas produk dan kesejahteraan karyawan. Semoga tenaga kerja  kita semakin handal dan profesional. Memberikan karya terbaiknya dan menumbuh-kembangkan perusahaan hingga mampu go internasional.  


Referensi:

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Buruh
  • https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6055394/sejarah-dan-awal-mula-pemberian-thr-lebaran-sudah-ada-sejak-1950-an
  • https://bisnis.tempo.co/read/1711007/soal-outsourcing-dalam-uu-cipta-kerja-berikut-penjelasan-partai-buruh
  • https://persa.id/insight/entry/perbedaan-aturan-mengenai-alih-daya-outsourcing-sebelum-dan-sesudah-undang-undang-cipta-kerja-uuck-no-11-tahun-2020
  • https://money.kompas.com/read/2020/10/07/050600526/nasib-karyawan-outsourcing-di-uu-cipta-kerja?page=all#page4
  • https://www.suara.com/news/2023/03/24/203601/jutaan-buruh-ancam-mogok-nasional-tolak-uu-ciptaker-said-iqbal-perusahaan-akan-kami-tuntut-kalau-melarang
  • https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221104190311-20-869730/buruh-ancam-mogok-nasional-jika-upah-2023-tak-naik-13-persen
  • https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230407152135-20-934878/baterai-seismograf-dicuri-info-aktivitas-gunung-marapi-terhenti
  • https://open.spotify.com/episode/5W7lx5wY5OCrE8KWEks0Bg?si=0E8dcsIcQxWjD_v0WW0esg
  • https://insentif.buzzsprout.com/1247669/12388700
  • https://www.merdeka.com/peristiwa/aksi-sebastian-bakar-diri-dinilai-tiru-pahlawan-buruh-korea.html
  • https://www.urbancikarang.com/v2/page.php?halaman=Kronologi-Sebastian-Bakar-Diri-dan-Lompat-dari-Atap-GBK-Saat-MayDay#.ZDrfxHZByM8



Posting Komentar untuk "Sinyal Mayday, di event May Day 2023"